MODEL KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN GELOMBANG DAN OPTIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA
Desy Hanisa Putri dan M. Sutarno
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu, Email : desyhanisaputri@gmail.com
ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan model kegiatan laboratorium berbasis problem solving pada pembelajaran gelombang dan optik untuk meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent control group design yang dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Bengkulu Tahun Akademik 2012/2013 yang mengambil matakuliah gelombang dan optik. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan tes keterampilan proses sains dan angket tanggapan siswa terhadap penerapan model. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh rata-rata N-gain keterampilan proses sains 0,49 untuk kelas eksperimen dan 0,35 untuk kelas kontrol. Rata-rata N-gain pemahaman konsep 0,53 untuk kelas eksperimen dan 0,43 untuk kelas kontrol. N-gain keterampilan proses sains tertinggi kelas eksperimen sebesar 0,75 terjadi pada indikator keterampilan mengamati, dan terendah sebesar 0,31 pada indikator keterampilan menerapkan konsep. Hasil uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel independen menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model kegiatan laboratorium berbasis problem solving secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan kegiatan praktikum verifikasi.
Kata Kunci : Keterampilan proses sains, kegiatan laboratorium, problem solving
[DOWNLOAD ARTIKEL LENGKAP.pdf]