KETERAMPILAN GENERIK SAINS

Saat ini pembelajaran sains yang dilakukan oleh kebanyakan guru masih menekankan pada aspek penguasaan konsep.  Hal ini didukung dengan temuan Redhana (2007) bahwa guru-guru tidak merencanakan pembelajarannya secara khusus untuk mengembangkan keterampilan berpikir.  Brotosiswoyo (2001) dan Hartono (2006) mengemukakan gagasan mengenai keterampilan berpikir dalam pembelajaran sains yang disebutnya sebagai keterampilan atau kemahiran generik. Keterampilan-keterampilan generik yang dapat ditumbuhkan dalam pembelajaran, yaitu (Brotosiswoyo, 2001; Moerwani, et al., 2001; Rahman et al., 2007):

1. Pengamatan

Pengamatan Langsung : Pengamatan langsung adalah mengamati objek yang diamati secara langsung. Aspek pendidikan penting yang diperoleh dari melakukan pengamatan langsung adalah bersikap jujur terhadap hasil pengamatan kita. Aspek lainnya adalah kesadaran akan batas-batas ketelitian yang dapat diwujudkan.

Pengamatan Tak Langsung : Keterbatasan indra kita menyebabkan banyak gejala dan perilaku alam tidak dapat diamati secara langsung dan hanya dapat diketahui melalui pengukuran dengan menggunakan suatu alat tertentu.

2. Pemahaman Tentang Skala

Dalam skala ruang ukuran, objek yang digarap terentang dari yang sangat besar (jagat raya), sampai yang sangat kecil (elektron). Sel hidup itu sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Molekul jauh lebih kecil. Hanya dengan mikroskop elektron kita dapat melihatnya.

3. Bahasa Simbolik

Banyak perilaku alam, khususnya perilaku yang dapat diungkapkan secara kuantitatif, yang tidak dapat diungkapkan dengan “bahasa” komunikasi sehari-hari. Sifat kuantitatif tersebut menyebabkan adanya keperluan untuk menggunakan bahasa yang kuantitatif juga. Namun yang perlu dicegah adalah kebiasaan menuliskan “bahasa simbolik” yang sesungguhnya belum diketahui maknanya, sehingga hanya akan mengelabui dirinya sendiri.

4.  Konsistensi Logis

Ada keyakinan bahwa aturan alam memiliki sifat taat-asas secara logika (logically self-consistent).

5. Inferensi Logika (Logical Inference)

Inferensi merupakan kemampuan generik ditujukan untuk membuat suatu generalisasi atau mengambil suatu kesimpulan. Kesimpulan yang ditarik dapat berupa penjelasan atau interpretasi dari hasil suatu observasi atau suatu kajian atau berupa kesimpulan terhadap persoalan baru sebagai akibat logis dari kesimpulan-kesimpulan atau teori-teori yang ada, tanpa melihat bagaimana makna konkret sesungguhnya.

6. Logical Frame

Logical frame adalah kemampuan generik untuk berpikir sistematis yang didasarkan pada keteraturan fenomena.

7. Hukum Sebab Akibat (Causality)

Sebab akibat banyak terkait dalam proses-proses biologi sehinga kemampuan generik ini penting dilatihkan untuk pemahaman biologi. Sebab dapat diartikan sebagai hal yang mengakibatkan sesuatu sedangkan akibat adalah hasil dari sesuatu peristiwa atau perbuatan.

8. Pemodelan

Kemampuan generik ini meliputi kemampuan membuat grafik atau kemampuan mengubah grafik ke dalam bentuk kata-kata, kemampuan membuat tabel dan menyusun data kedalam tabel atau menguraikan data dari tabel ke dalam bentuk kata-kata, kemampuan membuat gambar atau diagram alir tentang suatu prosedur misalnya prosedur praktikum.

9. Abstraksi

Tidak semua gejala alam dapat dipahami dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Terkadang kita harus membangun sebuah konsep atau pengertian baru yang tidak ada padanannya dengan pengertian yang sudah ada.

Ahli lain mengemukakan gagasannya mengenai keterampilan generik. Hager et al. (2002, dalam Beckett, 2004) menyatakan bahwa istilah keterampilan generik digunakan secara luas mengacu pada kualitas dan kapabilitas yang meliputi keterampilan berpikir seperti penalaran logis dan analitis, pemecahan masalah, dan keingintahuan intelektual; keterampilan berkomunikasi yang efektif, keterampilan bekerjasama, dan kemampuan mengidentifikasi, mengakses dan mengatur pengetahuan dan informasi; sifat-sifat personal seperti imajinasi, rigiditas kreativitas dan intelektual, dan nilai-nilai seperti etika, kegigihan, integritas, dan toleransi. Sementara itu Drury (1997, dalam Rahman et al., 2007) menganggap bahwa keterampilan atau kemampuan generik merupakan keterampilan yang dapat diterapkan pada beragam bidang studi dan untuk memperolehnya diperlukan waktu yang relatif lama.

Berdasarkan temuan penelitiannya, Woods et al. (2000, dalam Kamsah, 2004) menyarankan delapan aktivitas mendasar yang dapat dilakukan pada berbagai pembelajaran, sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang diharapkan dapat berkembang pada diri siswa, memasukkannya ke dalam silabus pembelajaran dan mengkomunikasikannya kepada siswa. Yakinkan bahwa siswa memahami relevansi keterampilan-keterampilan tersebut dengan kesuksesan mereka di masa yang akan datang.
  2. Gunakan riset, bukan intuisi personal, untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan target.
  3. Mengeksplisitkan perilaku implisit yang diasosiasikan dengan kesuksesan mengaplikasikan keterampilan-keterampilan.
  4. Memberikan praktek ekstensif untuk penerapan keterampilan-keterampilan, menggunakan aktivitas-aktivitas terstruktur secara teliti, dan memberikan dorongan umpan balik konstruktif terhadap usaha siswa dengan menggunakan bukti berdasarkan target.
  5. Melakukan monitoring. Monitoring merupakan proses metakognitif menjaga sesuatu tetap di tempatnya, mengatur, dan mengontrol proses mental, mempertimbangkan masa lalu, yang sedang terjadi, dan merencanakan tindakan mental.
  6. Melakukan refleksi. Refleksi merupakan proses metakognitif untuk mengetahui tindakan di masa lalu. Mengkomunikasikan masing-masing masalah yang siswa pecahkan, atau tugas kelompok yang mereka selesaikan, meminta mereka secara periodik melakukan refleksi bagaimana cara mereka menyelesaikan tugas.
  7. Mengkategorikan proses, tidak hanya produk. Pada beberapa tugas, mengkategorikan proses pemecahan masalah, atau proses prapenulisan. Mengkategorikan refleksi, menggunakan keterampilan-keterampilan target.
  8. Menggunakan asesmen standar dan daftar umpan balik.

Untuk mengembangkan pembelajaran yang berorientasi keterampilan generik, Hartono (2006) mengemukakan bahwa pembelajaran harus memiliki karakteristik-karakteristik: (1) mengkondisikan siswa untuk aktif berpikir, (2) terjadi layanan bimbingan individual, (3) memanfaatkan keunggulan komputer.

Daftar Pustaka (Bisa di berikan bila diperlukan, silahkan kontak kami)

36 Responses to KETERAMPILAN GENERIK SAINS

  1. - berkata:

    Boleh saya minta dafpusnya? Untuk keperluan kuliah. Terimakasih
    Fazrianurul@gmail.com

  2. Anonim berkata:

    maaf, bisa minta referensinya ? suadahvelove@gmail.com

    untuk dapatin bukunya gimana yah. mau jugaa

  3. Anonim berkata:

    Boleh minta tolong dapusnya dikirim melalui email saya putrinurrahmawati819@gmail.com

  4. Cici A berkata:

    bisa minta daftar pustakanya? cicia248@gmail.com
    kalo bisa saya pengen beli bukunya juga

  5. Tulisan yang sangat bermanfaat..
    Dimanakah saya bisa membeli buku karangan Brotosiswoyo tersebut?
    Saya sangat membutuhkannya untuk referensi skripsi..
    Sebelumnya terima ksih, email: nurlaila426@gmail.com

  6. widya berkata:

    assalamualaikum. saya butuh dapus nya untuk referensi skripsi
    widyakusumaningrum23@gmail.com

  7. viee berkata:

    bisa minta tolong dapusnya d krim ke Nurfaidhahvidha@ymail.com

  8. lia wati berkata:

    sangat bermanfaat,, di mana saya bisa beli bukunya ? karena buku KGS ini langka (buat referensi skripsi) terimakasih liawatibio@gmail.com

  9. melimustikasari berkata:

    maaf, boleh kah saya minta daftar pustaka nya?

  10. melimustikasari berkata:

    maaf sebelumnya, bila tidak keberatan bolehkah saya minta daftar pustakanya.
    email : melimustikasari@yahoo.co.id

  11. bisa minta daftar pustakanya? kalo bisa saya pengen beli bukunya. buku keterampilan generik sains susah ditemukan.

  12. Anonim berkata:

    daftar pustakanya bung…. buat skripsi 🙂 mksh

  13. syifaa berkata:

    maaf bisa minta daftar pustakanya untuk literatur penelitian skripsi saya ?
    bisa dikirim ke hikarisyifaa@gmail.com

  14. Atok MH berkata:

    Materi ini sanga bangus untuk dipelajari.. dan saya tertarik… Mohon info.. KGS itu kalau di Inggriskan apa ya namanya, selanjutnya termasuk model/metode/pendekatan? Terima Kasih atas bantuan infonyanya

    • fisika21 berkata:

      Generic science skills. Merupakan salah satu jenis keterampilan dasar sains yang harus dikuasai agar dapat mencapai jenjang keterampilan brpikir tingkat tinggi (ket problem solving, ket berpikir kritis, dan ket brpikir kreatif)

  15. bisa minta daftar pustaka dan cara pengukuran KGS’y untuk bahan skripsi? jazakillah atas info’y tolong dikirim ke email saya. jameelah.indah@gmail.com

  16. Tina Yuni berkata:

    jika diperkenankan, bolehkah saya minta daftar pustakanya ? trimakasih sebelumnya

  17. tina berkata:

    maaf, apakah buku yang dikarang oleh Prof Brotosiswoyo tentang KGS sudah tersebar luas ? Klau boleh tahu, dimana saya bisa mendapatkannya.. cz saya sdg membutuhkannnya sebagai bahan referensi skripsi.. Trimakasih sebelumnya

    • fisika21 berkata:

      Buku KGS Prof Brotosiswoyo belum tersebar luas, buku tersebut mudah2an dapat diperoleh di pusat toko buku Palasari Bandung, atau langsung saja datang ke perpustakaan fakultas MIPA Universitas Parahiangan (Unpar) Bandung.

  18. tina berkata:

    maaf, apakah buku yang dikarang oleh Prof. Brotosiswoyo tentang KGS sudah tersebar luas ? Klau boleh saya tahu, dimana saya bisa mendapatkannya…. cz saya sdg membutuhkannya sebagai bahan referensi skripsi

  19. sumarjono berkata:

    Jika diperkenankan mohon dikirimkan bentuk soal untuk mengukur KGS. terima kasih.

    • fisika21 berkata:

      Trmksh telah mengunjungi FENOMENA FISIKA. Soal KGS dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan indikator KGS dan indikator pembelajaran sesuai dengan topik bahasan yang dipelajari secara sinergis. Belum ada soal KGS yang baku yang dapat digunakan secara universal dalam pelajaran sains seperti layaknya soal untuk mengukur kemampuan penalaran sains (LCTSR) dan keterampilan berpikir logis (TOLT, GALT). Dalam buku yang dikarang oleh Prof Brotosiswoyo (Guru Besar Universitas Parahiangan = Unpar) tentang KGS, bliau pun belum memberikan contoh-contoh soal untuk setiap indikator KGS. Untuk keperluan riset akademis, anda dapat mengembangkan instrumen tersebut dengan tetap berkonsultasi dengan pembimbing dan melakukan validasi ahli. Syukur2 anda dapat berdiskusi langsung dengan Prof Brotosiswoyo seperti yang pernah sy lakukan saat mengambil program magister di UPI dahulu. Trmksh.

  20. riska berkata:

    jika diperkenankan saya boleh minta daftar pustakanya?sebelumnya saya ucapkan terimakasih

  21. Sumaryono berkata:

    Jika diperkenankan saya berkeinginan untuk mengetahui soal yang digunakan untuk mengukur keterampilan generik sains. Terima kasih.

  22. Ela berkata:

    maaf, boleh saya minta daftar pustakanya untuk keperluan skripsi sy?. trima kasih sebelumnya.

  23. titha berkata:

    tha.alvian@gmail.com kirim kesitu yah,,

  24. titha berkata:

    mau daftar pustakanya,bila perlu saya minta cara mengukur KGS itu

  25. indahkurniaal berkata:

    boleh saya minta daftr pustakany?,, terima ksh bnyk sblmny blsan anda sgt berguna sebagai bahan refrnsi saya 🙂

  26. dafit berkata:

    minta daftar pustakanya untuk bahan rujukan

  27. dafit berkata:

    minta daftar pustaka untuk menjadi rujukan,trims

  28. NIA berkata:

    minta daftar pustakanya dongg
    buat skripsi nie….

  29. okti berkata:

    minta daftar pustaka boleh kan?
    bwt skripsi..
    makasih…
    okti_she@yahoo.com

  30. Fitria Miftasani berkata:

    saya minta daftar pustakanya, jika tidak keberatan tolong dikirim ke email saya… terima kasih banyak

  31. Nays berkata:

    Saya minta daftar pustakanya. jadi bisa cari sumbernya. trimakasih

  32. fitri berkata:

    bisa minta daftar pustakanya buat skripsi saya.

Tinggalkan Balasan ke dafit Batalkan balasan